Makalah Sejarah
Dunia
Peradaban Lembah Sungai Eufrat
DI SUSUN OLEH:
Yuni Saputri ( 140501008 )
Pembimbing :
Asmanidar, M.A
UNIVERSITAS
ISLAM NEGERI AR-RANIRY
FAKULTAS ADAB
DAN HUMANIORA
PRODI SEJARAH
KEBUDAYAAN ISLAM
TAHUN AJARAN
2015/2016
BAB I :
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Masalah
Peradaban berasal dari kata adab yang dapat di
artikan sopan, berbudi pekerti, luhur, mulia,berakhlak, yang semuanya menunjuk
pada sifat yang tinggi dan mulia. Peradaban adalah perkembangan kebudayaan yang telah mencapai
tingkat tertentu yang diperoleh manusia sebagai pendukung dari kebudayaan
tersebut. Artinya peradaban muncul
ketika manusia telah mencapai tingkat pemikiran tertinggi dari suatu bangsa.
Tidak semua bangsa di dunia ini mencapai titik peradaban tersebut. Karena suatu
bangsa yang telah mencapai peradaban di cirikan oleh tingkat ilmu pengetahuan,
tekhnologi, dan seni yang telah maju.
Kemajuan teknologi dan ilmu pengetahuan mempengaruhi
peradaban sebuah bangsa. Keemampuan tekhnologi menjadikan bangsa itu dianggap
lebih maju dari bangsa-bangsa lain pada zamannya. Kemajuan tekhnologi bisa
dilihat dari infrastruktur bangunan, sarana yang dibuat, lembaga yang dibentuk,
dan lain-lain. Contoh bangsa yang memiliki peradaban tinggi pada masa lampau
adalah yang tinggal di Lembah Sungai Eufrat.
Mengapa demikian ? Karena setiap peradaban besar
akan selalu muncul di sekitar sungai-sungai besar. Dalam memenuhi kebutuhannya
manusia sangat membutuhkan air. Itulah alasan mengapa Lembah Sungai Eufrat
mencapai peradaban tertinggi. Dalam makalah ini saya akan memaparkan letak
geografis, dan berbagai sistem pertanian, perekonomian, dan pemerintahan masyarakat atau bangsa yang mendiami sekitar
Lembah Sungai Eufrat.
B.
Rumusan
Masalah
Dari latar belakang di atas dapat di identifikasi
rumusan masalah sebagai berikut :
1. Dimana
letak geografis Lembah Sungai Eufrat ?
2. Siapa
yang mendiami Lembah Sungai Eufrat ?
3. Bagaimana
sistem pertanian, perekonomian dan pemerintahan masyarakat Lembah Sungai Eufrat
?
4. Bagaimana
kepercayaan masyarakat Lembah Sungai Eufrat ?
C.
Tujuan Masalah
Berdasarkan rumusan makalah diatas
maka pembuatan makalah ini bertujuan
untuk sebagai berikut:
1.
Mengetahui
letak geografis Lembah Sungai Eufrat.
2. Mengetahui
masyarakat yang mendiami Lembah Sungai Eufrat .
3. Mengetahui
sistem pertanian, perekonomian dan pemerintahan masyarakat Lembah Sungai Eufrat
.
4.
Mengetahui kepercayaan
masyarakat Lembah Sungai Eufrat.
BAB II :
PEMBAHASAN
PERADABAN LEMBAH SUNGAI
EUFRAT
A.
Letak
Geografis
Daerah lembah sungai Eufrat dan Tigris lebih dikenal
dengan sebutan daerah Mesopotamia.[1]
Dalam Bahasa Yunani kuno, Mesopotamia artinya ātanah diantara dua sungaiā.
Kedua sungai tersebut adalah Sungai Tigris dan Sungai Euphrates. Sekarang ini
adalah daerah Irak.[2]
Mesopotamia dijuluki ātempat lahir
peradabanā karena banyak peradaban kuno muncul di sini, termasuk Sumeria,
Babylonia, dan Assyiria. Peradaban besar pertama adalah peradaban Sumeria, yang
bertani mengairi lahannya dengan air sungai Eufrat pada 5000 SM dan tinggal di dalam
rumah batu bata yang terbuat dari lumpur.[3] Daerah-
daerah yang terletak di sepanjang Sungai Eufrat merupakan daerah-daerah yang
subur. Di luar daerah subur itu terbentang daerah-daerah gurun, antara lain
Gurun Hamud dan Gurun Nafud. Di sebelah timur aliran sungai tersebut terdapat
pegunungan Elbrus dan pegunungan Kurdistan. Dari Madinah, jalurnya membentang
ke arah barat-laut melintasi dataran tinggi Najd, melewati oasis Faid, kemudian
ke sepanjang timur gurun pasir Nafud yang luas. Dan di tepi gurun lembah
Mesopotamia ada sebuah tempat yang disebut Waqisa.[4]
Pada masa lampau, Teluk Persia ( Parsi ) lebih
merojok ke dalam sehingga kota tua seperti kota Uruk ( Ur ), Larsam , dan
Lagash terletak di tepi pantai. Kota-kota ini terkenal dalam kegiatan perdangan
di masa lampau. Namun, pada saat ini kota-kota terletak jauh di pedalaman.
B.
Penduduk
Dan Masyarakat
Sekitar 3000
tahun yang lalu bangsa Sumeria menempati daerah yang subur di Mesopotamia utara
sampai selatan, dan hidup dengan bertani dan berternak. Tidak ada yang tahu
dari mana mereka datang, tetapi mereka mirip dengan bangsa Ellam yang tinggal
di sepanjang sungai Tigris. Ellam sekarang adalah Iran, zaman dulu adalah suku
merdeka yang mengenal peradaban dan tulisan. Dengan terjadinya pertumbuhan
penduduk yang cepat, bangsa Sumeria akhirnya membangun kota pertama pada 3500
tahun yang lalu, dan berkembang menjadi negara kota. Dengan alasan inilah
peradaban manusia pertama ditetapkan
berasal dari Sumeria, yaitu sekitar 3000 tahun yang lalu. Dan juga
bangsa Sumeria membangun beberapa negara kota dan dimulailah negara kota
pertama di dunia.[5]
C.
Pertanian
Dan Pengairan
Di wilayah-wilayah Ekumene Kuno yang sangat luas di
mana petani hanya mengandalkan air hujan untuk mengairi tanamannya, ada sebuah
kemajuan yang telah dicapai secara gradual. Agrikultur berpindah-pindah,
mengingat tanah yang diolah masih berlimpah-ruah, mula-mula digantikan dengan
agrikultur bergilir, dimana sepetak tanah yang di suburkan dengan teknik ātebang dan bakarā kemudian diolah lagi setelah melewati jarak
waktu tertentu yang menumbuhkan tanaman-tanaman liar baru yang menyuburkan
tanah olahan sebelumnya. [6]
Namun demikian, ada sebuah daerah di dekat
tempat-tempat agrikultur di oase-oase Asia Barat Daya yang seandainya daerah
ini dibuka dan di sela-sela dengan dreinase dan irigasi. Akhirnya para petani
Asia Barat Daya menemukan rawa belantara yang luas dan subur yaitu Lembah
Sungai Eufrat dan Tigris. Untuk memanfaatkan tanah genting sungai-sungai kembar
( Eufrat ā Tigris ), dibutuhkan kerja sama jauh lebih banyak manusia
dibandingkan dengan yang pernah terjadi
sebelumnya dalam hal kerja sama apa pun. Disini sebuah alat yang sangat
dibutuhkan adalah tulisan.
Pada musim hujan ( dari bulan Oktober sampai April )
di Mesopotamia terjadi air bah dari kedua sungai yaitu ,Sungai Eufrat dan
Sungai Tigris. Air menggenangi daerah-daerah di sepanjang aliran sungai dan
setelah surut meninggalkan lapisan lumpur yang amat subur. Di daerah-daerah
itulah masyarakat hidup bercocok tanam.[7]
Bangsa Sumeria membuat tempat penampungan air untuk
melewati masa-masa kekeringan. Bukan itu saja, tetapi juga membuat saluran air
panjang untuk mengambil air dari sungai Eufrat untuk pengairan lahan pertanian mereka.
Ditambah juga membuat sistem pengendali banjir dan kekeringan. Kalau tidak
dilakukan usaha itu semua, daerah mereka akan langsung terendam dan dibanjiri
air dari kedua sungai.[8]
Hasil pertaniaan utama bangsa Sumeria adalah gandum.
Untuk mengangkut hasil panen bangsa Sumeria menggunakan roda dan kereta. Bangsa
ini menjadi bangsa pertama yang mengenal gandum dan roda.[9]
D.
Perekonomian
Kedudukan wilayah bangsa Sumeria sangat strategis
untuk perdagangan, karena terletak
antara Laut Tengah dan Lembah Sungai Shindu yang telah ramai hubungan
dagangnya. Oleh karena itu, daerah Sumeria di temukan barang-barang yang
dihasilkan dari daerah Lembah Sungai Shindu, dan sebaliknya barang dari
Mesopotamia juga ditemukan di daerah Lembah Sungai Shindu.
E.
Pemerintahan
Wilayah
Mesopotamia terdiri dari berbagai negara kota. Antara negara kota sering
terjadi perperangan. Negara kota yang kuat membawahi negara kota yg lainnya.
Kepala negara kota adalah seorang raja yang merangkap sebagai kepala agama.
Raja mengatur perekonomian dan memimpin pasukannya ke medan perang sehingga
peranan seorang raja sangat besar artinya bagi kehidupan dan kelangsungan
pemerintah.
Kerajaan-kerajaan
yang pernah berkuasa di Mesopotamia di antaranya sebagai berikut :
1. Kerajaan
Sumeria
Kedatangan
bangsa Sumeria di daerah Mesopotamia menghadapi berbagai bentuk rintangan alam,
tetapi berhasil mengatasinya. Kemenangan ini di abadikan dalam cerita dewasa (
mitologi), saat Dewa Marduk berhasil membinasakan Dewa Tiamat ( dewa yang
menguasai air).[10]
Selama lima atau enam abad pertama dalam sejarah
peradaban Sumeria ( sekitar 3100-2500 SM ), negara-negara kota muncul
berdampingan tanpa saling berseteru. Tidak diragukan lagi, tanah genting
Tigris-Eufrat dibuka secara bertahap dan dalam jangka waktu yang panjang sawah-sawah
yang diairi dan padang rumput berair yang dibuat oleh para pendiri
masing-masing kota menjadi tidak lebih dari sebuah oasis.
Pada fase sejarah Sumeria selanjutnya, cirinya yang
menonjol bukanlah terpeliharanya status istimewa āperusahaanā di setiap kota, tetapi
persetueruan antar kota.[11] Dibangunlah
tembok di sekitar kota, dan di pusat kota tersebut dibangun Ziggurat. Ziggurat
adalah istana dan bangunan kuil tempat persembahan untuk para dewa.
Sekitar 2100 SM Raja Ur, raja dari
negara kota Sumeria menyatukan beberapa kota dan membuat sebuah dinasti. Saat
itu ada enam kota yang ada di bawah pemerintahannya. Dan ditengah masing-masing
kota dibuat sebuah bukit kecil. Lalu diatasnya dibangun tempat persembahan kepada
dewa. Kebanyakan dari bangunan itu runtuh atau rusak parah karena perang. Tapi,
Ziggurat Ur masih berdiri dan dapat dilihat sampai sekarang.
Pada tahun 4000 SM, perkampungan bangsa Eridu, Uruk dan Ur tumbuh menjadi kota yang
mempunyai persediaan air dan sistem drainase.[12] Bangsa Sumeria menemukan sistem penulisan
pertama ( Kuneiform ). Walau huruf
Kuneiform adalah huruf dengan bentuk-bentuk, diperlukan waktu yang lama
untuk menerjemahkannya. Huruf Kuneiform
ditemukan oleh bangsa Sumeria sekitar 3000 SM, dan ditulis dengan pisau atau
besi di atas tanah liat. Kalimat yang ditulis jadi terlihat seperti
runcing-runcing. Diatas lempengan tanah liat dengan ukuran tertentu dibagi-bagi
menjadi beberapa bagian dan di tambahkan gambar, angka, dan nama orang yang
berhubungan. Para pencatat mencatat semua dongeng, hukum, perdagangan bahkan
karya tulis lainnya menggunakan huruf Kuneiform ini.[13]
Bangsa Sumeria mencetak benda-benda yang cantic
mula-mula dari tembaga, lalu sejak 3500 SM, dari perunggu. Cerita kepahlawanan
Gilagamesh bangsa Sumeria menceritakan tentang banjir, sama seperti cerita dari
Injil tentang perahu nabi Nuh. Bangsa Sumeria adalah bangsa pertama yang
mengembangkan sistem pemerintahan dan hukum terperinci. Pada awalnya setiap
kota atau negara bagian dijalankan oleh dewan tetua, tetapi dalam masa perang
seorang lugal (pemimpin ) mengambil alih. Bangsa Sumeria yang menempati daerah
Mesopotamia mendirikan sebuah kerajaan dengan pusat pemerintahannya terletak di
kota Lagash dan selanjutnya di kota Uruk (Ur). Kekuasaan tertinggi dipegang
oleh seorang pendeta raja yang di sebut Patesi.
Pada tahun 2900 SM, para lugal menjadi raja dan memerintah selamanya.
Pada 2350 SM, Kerajaaan Sumeria berhasil dikalahkan oleh raja Akkadia yang
bernama Raja Sargon, tetapi kekuatan bangsa Sumeria dihidupkan kembali di Ur
pada 2150 SM.[14]
2. Kerajaan
Akkadia
Bangsa Akkadia termasuk rumpun bangsa Semit yang
berasal dari daerah padang pasir. Mereka bergerak dari daerah yang terletak di sebelah utara daerah
Mesopotamia. Di bawah pemimpin Sargon,
bangsa Akkadia melakukan serangan serta berhasil menduduki daerah Mesopotemia
dengan mengalahkan kerajaan Sumeria. Mereka mulai hidup menetap di daerah
Mesopotamia. Walaupun bangsa Akkadia berhasil memenangkan perang tersebut,
tetapi mereka mengambil dan meniru kebudayaan bangsa Sumeria. Sehingga disebut
Sumer- Akkad. Bahasa yang digunakan adalah Bahasa Semit. Ibukotanya adalah Agade.[15]
Bangsa Akkadia memuja banyak dewa. Mereka juga
memiliki cerita-cerita dongeng tentang kepahlawanan, seperti cerita tentang
Adopa, Etana, dan Gilgamesh.[16]
3. Kerajaan
Babylonia Lama
Bangsa Amoria yang termasuk rumpun bangsa Semit
menguasai Kerajaan Bayilonia Lama. Pada mulanya mereka berkuasa di daerah Syiria.
Raja Hammurabi merupakan raja yang terkenal, ia menjadi raja pada dinasti ke-6
Babilonia yang menaklukkan negara-negara lain di sekitarnya dan mempersatukan
Mesopotamia.[17] Pada tahun 1750 SM Hammurabi membuat
hukum Hammurabi dan mempersatukan
Mesopotamia dalam satu bahasa dan kebudayaan, dan menyusun undang-undang yang
kemudian dipahat di atas tiang batu. Undang-undang
tersebut dipercaya sebagai pemberian Dewa Marduk. Setelah Raja Hammurabi
meninggal, kerajaan Babylonia Lama di
kuasai oleh anak Haammurabi yang bernama
Raja Samsulina ( 1749-1712 SM ). Namun
sekitar tahun 1530 SM kerajaan Babylonia Lama yang besar dan maju itu mulai
lemah akibat serangan dari bangsa Hittite, dari arah barat. Bangsa Babylonia
Lama tidak bisa menang terhadap Bangsa Hittite yang menggunakan pedang besi dan
kereta kuda. Serangan-serangan tersebut
meruntuhkan kerajaan Babylonia Lama.
4. Kerajaan Assyria
Kerajaan Assyria yang tinggal di hulu Sungai Eufrat
dan Trigis berusaha menguasai daerah Mesopotemia. Assyiria terletak disebelah
utara Babylonia Lama.[18] Selama beberapa tahun bangsa Assyria
memenangkan peperangan atas bangsa-bangsa tersebut dan menguasai daerah
Mesopotamia. Bangsa Assyria juga ingin menguasai daerah laut untuk melindungi perdagangan. Upaya itu
baru berhasil tahun 750 SM. Raja yang pernah berkuasa di kerajaan
Assyria, di antaranya Raja Sargon II,
Raja Sennacherib, Raja Assurbanipal. Pusat pemerintahan Kerajaan Assyria terletak
di kota Nivineh.[19]
Kota utama kerajaan ini adalah Atur atau Atsur di lembah sungai Tigris.
Lambat laun kerajaan Assyria semakin lemah dan
kelemahan ini diketahui oleh bangsa Chaldea yang berkembang di daerah
Mesopotamia selatan ( bekas kekuasaan kerajaan Babylonia Lama ). Suku Chaldea
yang tinggal di Babylonia selatan mengumpulkan kekuatan untuk melawan Assyria.
Napolassar ( gubernur Assyria ) akhirnya memanfaatkan kejatuhan Assyria untuk
melepaskan diri dari Assyria. Bangsa Chaldea menyerang kerajaan Assyria. Pada tahun 612 SM, ibu kota Nineveh berhasil
dikuasai sehingga mengakibatkan runtuhnya Kerajaan Assyria. Dan akhirnya
berdirilah kerajaan Babylonia Baru.[20]
5. Kerajaan
Babylonia Baru
Setelah berhasil merebutkan kerajaan ibu kota Niniveh
tahun 612M, bangsa Chaldea di bawah pimpinan raja Nabopalassar ( Nabupalusur,
Nabu berarti melindungi anaknya)
membangun kembali kerajaan Babylonia ( atau disebut juga dengan Babylonia
Baru). Pada masa kekuasaan bangsa Chaldea dibuatlah menara Babel dan taman
gantung. Menara Babel berfungsi untuk mencusuar bagi para pedagang yang akan
memasuki daerah Babylonia. Ada pun taman gantung merupakan taman yang dibuat di
atas bukit, persembahan dari Raja Nebukadnezar bagi istrinya.[21] Raja-raja yang pernah berkuasa di kerajaan
Babylonia Baru di antaranya Raja Nabopalassar, Raja Nebukadnezar, Raja Nabonidus, Raja Belshazzar. Kerajaan
Babylonia Baru runtuh akibat serangan dari bangsa Media dan Persia pada tahun
539 SM.
6. Kerajaan
Persia
Di bawah pimpinan Cyirus berdiri Kerajaan Persia,
berhasil memperluas wilayah kekuasannya dengan menaklukkan Babylonia Baru dan
daerah Asia Kecil. Pada tahun 530 SM, Raja Cyrus menguasai sebagian dari daerah
India bagian barat. Namun, dalam pertempuran melawan bangsa Tura, Raja Cyrus
terbunuh. Ia digantika oleh anaknya yang bernama Cambysses. Raja Cambysses
berhasil mengembalikan ketentraman di dalam negeri. Bahkan pada tahun 525 SM
Cambysses berhasil menaklukkan negeri Mesir.
Setelah Raja Cambysses meninggal ia digantikan oleh
Raja Darius. Raja Darius juga disebut dengan nama Darius Hytaspes. Di bawah
pemerintahannya, Kerajaan Persia mencapai masa kejayaannya. Pada masa ini
dibangun istana megah dan indah di kota
Susa. Istana Persepolis terkenal karena mempunyai tangga raksasa untuk memasuki
istana tersebut. ketika Iskandar Zulkarnaen menyerang Kerajaan Persia ,
sebagian besar dari istana-istana kerajaan di hancurkan dan dibumihanguskan.[22]
F.
Tata
Kota
Masyarakat Mesopotamia sudah bisa membangun
kota-kota dengan suatu perencanaan tata kota. Kota-kota yang dibangun sudah
teratur, seperti penempatan bangunan rumah atau gedung-gedung yang teratur dan
rapi, jalan-jalan lurus dan lebar, serta di pinggir jalan terrdapat
selokan-selokan air. Rumah-rumah atau gedung-gedung dibangun dengan mempergunakan
batu bata merah.
Sumber-sumber arkeologis dan tekstual memberikan
bukti adanya perkampungan dalam ukuran yang menigkat, peradaban fungsi dan
differensiasi masyarakat. Karenanya peradaban urban yang pertama bukanlah hasil
dari peniruan, pun ia bukan hasil bangunan di atas segala prototype, tetapi ia
berkecambah dari kondisi-kondisi pertanian yang makmur. Pemukiman-pemukiman
desa di Mesopotamia dengan bantuan irigasi menghasilkan surplus makanan yang
diharapkan dan dapat disimpan, dimana sebagian besar hasil pertanian itu adalah
padi yang memungkinkan rakyat untuk menggunakannya dalam perniagaan dan
kepentingan agama yang pada tataran berikutnya mengilhami dan mendorongnya
untuk mengembangkan tekhnologi penulisan. Oleh kerena itu, orang-orang Mesopotamia
adalah orang yang pertama kali menciptakan tulisan. Urbanisasi dan kesustraan
menurut penemuan arkeologis ini timbul sebagai dua faktor terpenting dalam
kemunculan peradaban Mesopotamia. [23]
G.
Kepercayaan
Perkembangan kepercayaan di Mesopotamia berawal dari kepercayaan bangsa
Sumeria. Bangsa Sumeria memuja dewa-dewa yang menguasai alam seperti Dewa Anu (Dewa
Langit ), Dewa Enhil ( Dewa Bumi ), dan Dewa Ea ( Dewa Air ). Ketiga dewa itu
mendapat pemujaan tertinggi dari bangsa Sumeria. Bangsa Sumeria juga menyembah
Dewa Sin ( Dewa Bulan ), Dewa Samas ( Dewa Matahari ) dan Dewa Perempuan Istar
( Dewa Perang dan Dewa Asmara ).
Untuk memajukan pertanian bangsa Sumeria menyembah
Tammuz ( Dewa Tumbuh-tumbuhan ). Dewa yang sangat ditakuti oleh bangsa Sumeria
adalah Dewa Areskigal, yaitu dewa perempuan yang menguasai maut dan bertahta di
ādaerah hilangā. Dewa yang memiliki
perenan penting dalam keperrcayaan bangsa Sumeria adalah dewa yang berhubungan
dengan terciptanya dunia, yaitu Dewa Marduk. Dewa Marduk telah berhasil
membinasakan Dewa Tiamat ( Dewa yang menguasai air ). Dewa Marduk adalah
lambang usaha bangsa Sumeria di dalam menciptakan daerah pertanian.[24]
Kepercayaan bangsa Sumeria ini terus berkembang dan
dianut oleh masyarakat yang tinggal di daerah Mesopotamia. Tetapi ketika bangsa
Persia menguasai daerah Mesopotamia, berkembanglah ajaran agama Persia. Kitap
suci Awesta ini merupakan firman dari dewa yang maha kuasa dan dengan
perantaraan nabi diturunkan kepada bangsa Persia. Kitap suci Awesta juga
disebut dengan Zend Awesta. Zend Awesta berarti awesta yang diterangkan, karena
zend berarti ketenangan dari orang tua atau nabi.
Bangsa Persia memuja Dewa Ahura Mazda ( kebaikan )
yang bermusuhan dengan Dewa Angro Mainyu ( dewa kejahatan ). Permusuhan kedua
dewa itu terjadi baik di dunia maupun di alam baka. Antara tahun 1000-700 SM
agama Persia diperbaharui oleh soerang nabi yang bernama Zarathustra (
Zoroaster ). Di masyarakat bangsa Sumeria terdapat kepercayaan, bahwa manusia
sesudah mati akan hilang. Hal ini dijelaskan dalam cerita Gilgamesh. Cerita itu
pada hakekatnya mempunyai kesimpulan bahwa hidup abadi di dunia ini tidak ada.
H.
Ilmu
Pengetahuan Dan Tekhnologi
Sejak didiami oleh bangsa Sumeria ( tahun 3000 SM ), peradaban Mesopotamia
telah memperlihatkan keunggulan di bidang ilmu pengetahuan dan tekhnologi.
Keunggulan tersebut tampak dalam :
Ć Tulisan
pertama di ciptakan oleh Bangsa Sumeria sekitar 5.500 tahun yang lalu. Pertama
mereka menggunakan gambar kecil sebagai kata. Kemudian, mereka mencetak
bentuk-bentuk pada tanah liat lunak dengan buluh-buluh runcing.[25]
Ć Menciptakan
roda. Bangsa Sumeria menggunakan roda untuk membuat tembikar. Sejak 5.400 tahun
yang lalu, mereka menggunakan roda untuk pedati dan kereta perang.
Ć Kemampuan
mengolah logam. Mereka membuat cermin ,tongkat ā tongkat, kapak ,dan perlengkapan senjata lainnya.
Mereka juga sudah pandai membuat pakaian lenan, perkakas dari tembikar dan
tembaga, serta perhiasan dari emas.
Ć Bidang
ilmu pengetahuan. Ashurbanipal ,pemimpin Assyria ,membangun perpustakaan tertua
di dunia.
Ć Aksasa
. Orang- orang Sumeria sudah mengenal abjad yang berupa huruf paku. Huruf-huruf paku itu
antara lain di temukan pada sebuah prasasti yang berisi tentang hukum dan
undang-undang yang berlaku untuk mengatur kerajaan. Undang-undang dan
peraturan-peraturan hukum itu disebut dengan Undang-Undang Hammurabi ( Codex
Hammurabi ).
Ć Penanggalan
\ Kalender. Orang Sumeria sudah mengenal penanggalan atau system kalender yang
di maksudkan untuk mengenal perputaran waktu dan musim. Pengetahuan tentang
perputaran waktu dan musim beguna untuk menentukan saat yang tepat untuk
bercocok tanam, perdagangan ,dan sebagainya.
Untuk mempermudah memahamai pengetahuan perputaran waktu dan musim,
mereka membagi dan mempersingkat waktu ke dalam jam, menit, dan detik yaitu 24
jam menjadi satu hari, 30 hari menjadi satu bulan, dan 12 bulan menjadi satu
tahun.[26]
Ć Seni
bangunan. Kota Babylonia adalah kota yang indah di tepi Sungai Eufrat dan
Sungai Tigris. Keindahan kota Babylonia disebabkan adanya sebuah jembatan yang
besar dan merupakan jembatan tertua di dunia. Di beberapa tempat didirikan
taman-taman yang bagus dan indah di atas bukit-bukit buatan. Taman itu
menjulang dari sungai dengan undak atau teras yang besar. Taman-taman itu
mungkin dibangun 2.600 yang lalu oleh Raja Nebuchadnezzar II untuk istrinya. Taman
itu dikenal dengan Taman Bergantung ( The Hanging Garden).
Ć Ilmu
hitung. Bangsa Sumeria telah dapat menghitung bahwa satu tahun terdiri dari 354
hari atau 360 hari. Bangsa Mesopotamia telah menggunakan hitungan perenam
puluhan, misalnya satu jam sama dengan enam puluh menit, satu menit sama dengan
enam puluh detik dan lain sebagainya. Begitu pula lingkaran mempunyai 360
derajat berhasil ditemukan oleh bangsa Sumeria.
Ć Sekitar
5.500 sampai 3.700 tahun yang lalu, bangsa Sumeria, Akkadia, danBabylonia
menguasai Timur Tengah. Mereka membangun Menara yang di sebut Ziggurat.
Ziggurat berbentuk seperti piramida dengan sisi yang berundak-undak. Ziggurat yangsatu
ini berada di kota Ur. Bangunan ini dibuat sebagai rumah untu dewa kota yang
disebut Nanna.[27]
BAB III :
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Peradaban Lembah Sungai Eufrat atau bisasa disebut
dengan Mesopotamia adalah sebuah peradaban pertama yang mencapai kemakmuran.
Hal tersebut dapat dilihat dari hasil tekhnologi dan pertanian yang dicapai
oleh penduduk Lembah Sungai Eufrat yaitu bangsa Sumeria. Bangsa tersebut mampu
memanfaatkan tanah subur sekitar Sungai Eufrat menjadi tempat yang berguna dan
menjadi sejarah dalam peradaban dunia.
Karena Mesopotamia adalah daerah yang subur, banyak
banga-bangsa yang ingin menguasai daerah tersebut. Bangsa-bangsa yang pernah
menduduki Mesopotamia antara lain Bangsa Sumeria, Bangsa Akkadia, Bangsa
Babylonia, Bangsa Assyria, dan Bangsa Persia. Kepercayaan masyarakat
Mesopotamia juga beragam. Kepercayaan pertama adalah menyembah dewa-dewa
seperti yang dilakukan oleh Bangsa Sumeria.
Hasil ilmu pengetahuan dan tekhnologi peradaban
Lembah Sungai Eufrat juga berlimpah. Salah satunya adalah taman gantung yang
dibangun ketika masa kekuasaan Bangsa Babylonia yang bisa dilihat hingga
sekarang. Hukum pertama dalam panggung sejarah adalah hukum Hammurabi yang
diterapkan semasa Bangsa Babylonia.
B.
Saran
Saya hanya manusia biasa yang tidak mempunyai dan
tidak berhak memiliki kesempurnaan. Dalam makalah ini tentu memiliki banyak
kekurangan, wajar saja saya sedang belajar. Dan saya berharap kepada dosen
pembimbing, teman seperjuangan saya, dan juga kepada para pembaca lainnya untuk
memberikan saran kepada saya. Agar menjadikan makalah ini untuk lebih baik.
DAFTAR PUSTAKA
Arnold
Tonybee ,2006, Sejarah Umat Manusia, Yogyakarta : Pustaka Pelajar .
E.Dunn
Ross,1995, Petualangan Ibnu Battuta, Jakarta : Yayasan Obor Indonesia.
Hegel,
2012, Filsafat Sejarah, Yogyakarta : Pustaka Pelajar.
Hewitt
Sally, 2006, Menjelajahi Dan Mempelajari
Era Bangsa-Bangsa di Dunia, Bandung : PT.Intan Sejati.
John
Farndon, 2009, Sejarah Dunia, Jogjakarta : Platinum.
Khurshid
Ahmad, 2003, Menuju Renaissance Islam,
Yogyakarta : Pustaka Pelajar.
Ook
Han Cho, 2009, WHY? Asal Mula Manusia Dan Peradaban, Jakarta : PT Alex Media Komputindo.
Rika
Moniarti , 2002, Sejarah Peradaban Kuno, Bandung : PT Mitra Sarana.
Wayan
badrika, 2006, Sejarah, Jakarta : Penerbit
Erlangga.
[1] Wayan Badrika, Sejarah, (Jakarta : Penerbit Erlangga , 2006 ), hal.12.
[2] Cho Han Ook, WHY? Asal Mula Manusia Dan Peradaban, (
Jakarta : PT Alex Media Komputindo 2009), hal.44.
[3] John Farndon, Sejarah Dunia,( Jogjakarta :
Platinum,2009 ), hal.40-4.
[4] Ross E.Dunn, Petualangan Ibnu Battuta,( Jakarta : Yayasan
Obor Indonesia, 1995 ), hal.124.
[5] Cho
Han Ook, WHY? Asal Mula Manusia Dan
Peradaban, ( Jakarta : PT Alex Media
Komputindo, 2009), hal.44.
[8] Cho Han Ook, WHY? Asal Mula Manusia Dan Peradaban, (
Jakarta : PT Alex Media Komputindo, 2009), hal.45.
[10] Wayan Badrika, Sejarah, ( Jakarta : Penerbit Erlangga,
2006 ), hal.134.
[12] John Farndon, Sejarah Dunia, ( Jogyakarta : Platinum, 2009
), hal.40.
[13] Cho Han Ook, WHY? Asal Mula Manusia Dan Peradaban, (
Jakarta : PT Alex Media Komputindo, 2009
), hal.49.
[16] Wayan Badrika, Sejarah, ( Jakarta : Penerbit Erlangga,
2006 ), hal.134.
[17] Cho Han Ook, WHY? Asal Mula Manusia Dan Peradaban, (
Jakarta : PT Alex Media Komputindo, 2009),
hal.74.
[18] Hegel, Filsafat Sejarah, ( Yogyakarta : Pustaka
Pelajar, 2012 ), hal.248.
[20] Cho
Han Ook, WHY? Asal Mula Manusia Dan
Peradaban, ( Jakarta : PT Alex Media Komputindo, 2009), hal.79.
[22] Wayan Badrika, Sejarah, ( Jakarta : Penerbit Erlangga,
2006 ), hal.134.
[23] Prof.Dr.Khurshid
Ahmad, Menuju Renaissance Islam, (
Yogyakarta : Pustaka Pelajar, 2003), hal.289.
[24] Wayan Badrika, Sejarah,( Jakarta : Penerbit Erlangga, 2006 ), hal.135.
[25] Sally Hewitt, Menjelajahi Dan Mempelajari Era
Bangsa-Bangsa di Dunia, ( Bandung : PT.Intan Sejati, 2006 ), hal.10.
[27] Sally Hewitt, Menjelajahi Dan Mempelajari Era
Bangsa-Bangsa di Dunia,( Bandung : PT.Intan Sejati , 2006), hal.11.
Komentar
Posting Komentar